News

Fadli Zon Dorong Situs Megalitik Watunonju Sigi Jadi Museum Terbuka

Sigi (KABARIN) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mendorong kawasan megalitik Watunonju di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, untuk dikembangkan sebagai museum terbuka. Menurutnya, museum tak selalu harus dibatasi tembok, tapi bisa hadir langsung menyatu dengan situs budaya yang ada.

“Memang seharusnya ada satu museum yang representatif yang menggambarkan kekayaan budaya Sulawesi Tengah walaupun museum tidak harus dibatasi tembok,” kata Fadli Zon saat ditemui awak media di Kabupaten Sigi, Selasa.

Ia menjelaskan, konsep open air museum atau museum terbuka sangat cocok diterapkan di kawasan megalitik seperti Watunonju. Bahkan, konsep serupa juga bisa dikembangkan di situs-situs lain di Sulawesi Tengah.

“Tentunya situs megalitik di Watunonju ini bisa menjadi museum terbuka termasuk situs Pokekea dan Behoa Poso, hanya memang perlu adanya perbaikan tata kelola informasi yang lebih informatif bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Fadli Zon juga meresmikan fasilitas pendukung berupa storage, laboratorium, dan pusat informasi kawasan megalitik Lore Lindu yang berada di Desa Watunonju, Kabupaten Sigi.

“Hari ini kita meresmikan laboratorium dan pusat informasi kawasan megalitik Watunonju di Kabupaten Sigi, harapannya ke depan ini bisa menjadi wisata budaya, wisata sejarah, dan wisata religi yang bisa menumbuhkan ekonomi budaya bagi masyarakat sekitar khususnya Sulawesi Tengah,” sebutnya.

Ia menyampaikan, di kawasan Watunonju sendiri terdapat sedikitnya 15 lumpang megalitik yang menjadi bagian penting dari tinggalan budaya prasejarah di Lore Lindu.

“Harapannya ini menjadi gerbang informasi bagi kawasan megalitik Lore Lindu dan di sini juga merupakan tempat situs Watunonju yaitu lumpang-lumpang, ke depan cagar budaya nasional semakin banyak yang kita tetapkan dari Sulawesi Tengah,” kata dia.

Menbud juga mengajak pemerintah provinsi dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mendukung pelestarian dan pengembangan kebudayaan nasional, khususnya di Sulawesi Tengah.

“Lore Lindu ini kawasan cagar budaya yang luar biasa dan merupakan cagar budaya dunia yang usianya sudah ribuan tahun maka ini harus diungkap dan dipromosikan ke dunia,” ujarnya.

Dengan konsep museum terbuka, kawasan megalitik Lore Lindu diharapkan tak hanya terjaga kelestariannya, tapi juga bisa menjadi ruang belajar sejarah yang hidup sekaligus menggerakkan ekonomi budaya masyarakat setempat.

Pewarta: Moh Salam
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025
TAG: